PAPER: Suryawan, I Ngurah. 2017. “Maintaining the mother tongue on sacred places and the challenges of socio-cultural changes of the Marori and Kanum people in Merauke-Papua.” Jurnal Masyarakat & Budaya no. 9 (3 )

Download PDF

Artikel ini memfokuskan pada penggalian bahasa ibu tentang tempat-tempat sakral bagi Orang Marori dan Kanum di Kabupaten Merauke, Papua. Bahasa-bahasa ibu bagi tempat-tempat sakral mengandung makna yang mentautkan hubungan manusia dengan lingkungannya. Masyarakat lokal memiliki pengetahuan kaya yang
menunjukkan relasi panjang dengan lingkungan alam sekitarnya. Dari perspektif masyarakat terdapat pemetaan ruang-ruang hidup yang mencakup wilayah perkampungan, perkebunan, dan leluhur (pamali). Masyarakat juga menamai wilayah-wilayah tersebut dengan bahasa ibu yang biasanya mengacu kepada nama-nama tumbuhan, hewan, atau peristiwa sejarah penting di lokasi tersebut. Bahasa-bahasa tersebut memiliki makna yang luas dan menjadi cermin ekspresi kebudayaan orang Marori dan Kanum.Kondisi perubahan sosial budaya menghimpit mereka dan pondasi pengetahuan lokal dalam pemanfaatan lingkunga menjadi tergoyahkan. Masyarakat lokal memiliki pengetahuan kaya yang menunjukkan relasi panjang dengan lingkungan alam sekitarnya. Artikel ini menelusuri makna dibalik bahasa-bahasa ibu pada ruang-ruang hidup orang Marori dan Kanum. Pemertahan bahasa ibu menjadi sangat urgen di tengah perubahan sosial budaya yang mengakibatkan rusaknya lingkungan.Usaha tersebut tidak mudah di tengah mulai tercerabutnya akar budaya dan hilangnya pengetahuan bahasa lokal. Penghargaan terhadap lingkungan menjadi terabaikan dan perusakan berlangsung terus-menerus untuk kepentingan uang.

Kata kunci: pemertahanan, bahasa ibu, perubahan, sosial budaya, lingkungan, ruang-ruang hidup